Friday, February 17, 2012

Dibatas Waktu


Aku kembali mencoret ke dalam blog. Aku tidak tahu kenapa, ada masanya aku kesempitan idea untuk menulis, tidak seperti dahulu, setiap hari aku tidak akan pernah gagal menulis walau hanya sebaris ayat.

Idea must be paralleled with current time, tetapi kadang-kadang aku masih di belenggu masa silam dan di gamit memory semalam. Hari-hari yang aku lalui ada kalanya menggembirakan, menakutkan dan meresahkan, namun aku tidak kan dapat menjangkakan apa yang akan berlaku pada keesokan harinya.

This heart suddenly lulled when heard a beautiful melodious song with the verses of lyrics so poetic that seemed to dragged this heart. Dibatas Waktu is the title song sung by Malaysian Sweet Heart, Dato Siti Nurhaliza.

Lagu ini yang seolah-olah menyedarkan aku betapa kerdilnya diri ini....

Setiba kita di batas masa
Nobat nafiri tiada bernada
Sehelai daun kering berayunan layu
Menanti saat di bawa bayu


Langit mendung hujan pun gerimis
Sayup terdengar sendu dan tangis
Bertitian bisikan kalimah nan suci
Berdoa mudahkan perjalanan
Terakhir ini

Berat mata memandang
Berat lagi tanggungan
Bebanan perasaan
Kendati pun sejarah
Dosa pahala pastikan di kira

Bagai terasa keresahan di jiwamu
Bagai terdengar suara meruntum kalbu
Tiada walau sesaga di bawa pergi
Tak berharga puja dan puji

Kala jantungmu bagai laut bergelombang
Lemah cengkaman jejarimu di genggaman
Betapa sukar untuk kita menerima
Tiba detik pasti terpisah
Di batas masa

No comments:

Post a Comment